Bagaimana Mendakwahi Masyarakat Awam agar Mengikuti Manhaj Salaf
Bagaimana mendakwahi masyarakat awam agar mengikuti salafiyah, manhaj
salaf (berislam dengan pemahaman salafus shalih [generasi awal Islam
yang shalih] –pent), terutama apabila mereka sebelumnya telah
terpengaruh dengan dakwah yang menyimpang?
Pertanyaan:
Bagaimana mendakwahi masyarakat awam agar mengikuti salafiyah, manhaj
salaf (berislam dengan pemahaman salafus shalih [generasi awal Islam
yang shalih] –pent), terutama apabila mereka sebelumnya telah
terpengaruh dengan dakwah yang menyimpang?
Jawaban:
Allah telah memberikan kita metode dakwah. Allah berfirman kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ
ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah
(manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nahl: 125)
Oleh karena itu kita berdakwah (mengajak) kepada Allah dengan penuh
hikmah. Dengan hikmah, maksudnya adalah dengan ilmu, al-bayan
(penjelasan), dan hujjah (dalil). Maka hendaknya engkau berdakwah dengan
ilmu, akhlak yang baik, serta dengan rifq dan liin [1]. Ini baik kepada
orang-orang awam maupun kepada selain orang awam, akan tetapi orang
awam akan lebih mudah menerima dakwah. Dan bisa jadi orang awam tersebut
menerima kebenaran tanpa perlu adanya perdebatan. Dan kalau pun pada
dirinya terdapat sikap keras kepala atau pengaruh dari pemahaman yang
batil, maka bantahlah dia dengan jalan yang baik.
Allah berfirman,
وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ
حَمِيمٌ (*) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا
إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Dan tidaklah sama kebaikan dan
kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka
tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah
telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan
yang besar.”
(Fushsilat: 34-35).
Dan sikap hikmah ini
tidaklah dianugerahkan oleh Allah, melainkan hanya kepada orang-orang
yang memiliki keberuntungan yang besar.(*)
Catatan Kaki:
[1] Liin dan rifq secara bahasa artinya sama yaitu lawan dari sikap
kasar. Makna keduanya secara syar’i pun hampir sama, yaitu adalah lawan
dari kekasaran dan mengandung sikap lemah lembut terhadap orang yang ada
di sisinya dengan kelembutan ucapan dan perbuatan, serta mengambil
perkara yang paling mudah. Tapi keduanya tidaklah mengandung makna
berbasa-basi atau bertoleransi terhadap kemaksiatan dan kefasikan. Lihat
Al-Liin war Rifq karya DR. Fadhl Ilahi –pent.
Diterjemahkan dari: http://rabee.net/show_fatwa.aspx?id=172
oleh Abu Umar Urwah Al-Bankawy Al Andunisi.
Sumber: CalgaryIslam.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar