Pertanyaan :
Apakah Rasul Shalallahu alaihi wa sallam ada dimana-mana? Adakah beliau mengetahui yang ghaib?
Jawab :
Dengan jelas dapat diketahui dari keterangan agama dan dalil-dalil
syariat bahwa Rasulullah Shalallahu alaihiwasallam tidak ada
dimana-mana. Jasad beliau ada di kuburnya di kota Madinah Munawarrah.
Adapun roh beliau ada disi Allah Rab yang Maha Tinggi di Syurga. Hal ini
dinyatakan dalam sebuah hadits Nabi Shalallahu alaihi wa sallam ketika
menjelang wafat beliau bersabda:
“Ya Allah ,Tuhan yang ada di
tempat yang tinggi. [Bukhari no.4437 Kitabul Maghazi; Muslim no.2444
Kitab Fadhaailsh Shahabah] 3 kali ,kemudian beliau wafat.
Para
ulama dari kalangan shahabat dan sesudahnya sepakat bahwa beliau
dikuburkan di rumah A’isyah (radhiallahu anha) berdampingan dengan
masjid Nabawi. Jasad beliau berada ditempat itu sampai masa yang tidak
diketahui dan rohnya serta roh para nabi, para rasul dan segenap kaum
mukminin ada di syurga. Roh mereka menempati posisi sesuai dengan
tingkatan masing-masing di surga sesuai dengan ketetapan Allah menurut
ilmu,iman,dan kesabaran yang dipikul masing-masing dalam perjuangan
dakwah kepada kebenaran.
Adapun tentang hal ghaib, yang
mengetahui hanyalah Allah. Rasul atau mahluk lainnya, hanya tahu hal
ghaib yang telah diberitakan Allah kepada mereka didalam Al Qur’an dan
Sunnah yang suci mengenai masalah syurga, neraka, keadaaan hari kiamat,
dan lain-lain. Begitu pula keterangan Al Qur’an dan hadits-hadits shahih
tentang Dajjal, matahari terbit dari barat, munculnya hewan-hewan
melata, turunnya kembali Isa bin Maryam pada akhir zaman, dan lain-lain
sebagaimana difirman Allah :
Katakanlah: “Tidak ada seorang pun
di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali
Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan [Surat
An Naml :65]
Katakanlah: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa
perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang
gaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang
malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.
Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?”
Maka apakah kamu tidak memikirkan (nya)? [Surat Al An’am:50]
Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan
tidak (pula) menolak kemudaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan
sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan
sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan. Aku tidak
lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi
orang-orang yang beriman”. [Surat Al A’raf:188]
Ayat serupa
dalam Al Qur’an banyak sekali. Sungguh benar telah diriwayatkan dari
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam beberapa hadits yang menyatakan
bahwa beliau tidak mengetahui hal yang ghaib, diantaranya adalah jawaban
beliau kepada malaikat jibril ketika ditanya:
Kapan Kiamat itu?” Beliau bersabda: ”Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya.”
Beliau kemudian bersabda:
Lima perkara yang hanya Allah menetahuinya. ”Kemudian beliau membaca firman Allah:
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang
Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan,…..[Surat luqman:34]
[Bukhari no.50 Kitabul Iman; Muslim no.9 Kitabul Iman dari Abu Hurairah]
Selain itu ketika Aiysah difitnah dengan tuduhan palsu, yakni berzina,
Nabi Shalallahu alaihi wa sallam tidak mengetahui kebenaran kesucian
Aisyah kecuali setelah turunnya wahyu kepada beliau pada surat An Nuur.
Contoh lain, tatkala ‘Asiyah hilang pada salah satu perjalanan pulang
perang,Nabi Shalallahu alaihi wa sallam tidak mengetahui tempatnya
sehingga beliau megirim sejumlah orang untuk mencarinya, tetapi mereka
tidak menemukannya. Tatkala unta Aiysah berdiri orang-orang menemukan
‘Aisyah dibawah untanya. Inilah sedikit contoh dari banyak kasus yang
terdapat dalam hadits-hadits tentang ketidaktahuan Nabi Shalallahu
alaihi wa sallam tentang hal ghaib.
Anggapan sebagian golongan
sufi bahwa nabi Shalallahu alaihi wa sallam mengetahui hal-hal ghaib dan
hadirnya beliau ditengah-tengah mereka diwaktu pesta peringatan Maulid
Nabi, dan lain-lain adalah anggapan batil yang tidak punya dsar apapun.
Hal ini muncul pada mereka karena kebodohan mereka dalam memahami Al
Qur’an, Sunnah nabi Shalallahu alaihi wa sallam ,dan pegangan kaum
salaf.
Kita mohon kepada Allah supaya kita dan segenap kaum
muslimin selamat dari cobaan ajaran mereka yang sesat dan juga supaya
kita dan mereka diberi petunjuk ke jalan yang lurus.Sungguh Allah Maha
Mendengar dan Maha Mengabulkan do’a.
Oleh Syaikh Bin Baz
Al Mujaahid no.66; tahun ke-3 Muharram no.33 dan shafar no.34.
Sumber : http://al-uyeah.blogspot.com/2013/11/apakah-rosulullah-mengetahui-perkara.html
Dapatkan poster2 dakwah keren lainnya Like >> Al-Uyeah | follow https://twitter.com/Al_Uyeah <<
Pertanyaan :
Apakah Rasul Shalallahu alaihi wa sallam ada dimana-mana? Adakah beliau mengetahui yang ghaib?
Jawab :
Dengan jelas dapat diketahui dari keterangan agama dan dalil-dalil syariat bahwa Rasulullah Shalallahu alaihiwasallam tidak ada dimana-mana. Jasad beliau ada di kuburnya di kota Madinah Munawarrah. Adapun roh beliau ada disi Allah Rab yang Maha Tinggi di Syurga. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Nabi Shalallahu alaihi wa sallam ketika menjelang wafat beliau bersabda:
“Ya Allah ,Tuhan yang ada di tempat yang tinggi. [Bukhari no.4437 Kitabul Maghazi; Muslim no.2444 Kitab Fadhaailsh Shahabah] 3 kali ,kemudian beliau wafat.
Para ulama dari kalangan shahabat dan sesudahnya sepakat bahwa beliau dikuburkan di rumah A’isyah (radhiallahu anha) berdampingan dengan masjid Nabawi. Jasad beliau berada ditempat itu sampai masa yang tidak diketahui dan rohnya serta roh para nabi, para rasul dan segenap kaum mukminin ada di syurga. Roh mereka menempati posisi sesuai dengan tingkatan masing-masing di surga sesuai dengan ketetapan Allah menurut ilmu,iman,dan kesabaran yang dipikul masing-masing dalam perjuangan dakwah kepada kebenaran.
Adapun tentang hal ghaib, yang mengetahui hanyalah Allah. Rasul atau mahluk lainnya, hanya tahu hal ghaib yang telah diberitakan Allah kepada mereka didalam Al Qur’an dan Sunnah yang suci mengenai masalah syurga, neraka, keadaaan hari kiamat, dan lain-lain. Begitu pula keterangan Al Qur’an dan hadits-hadits shahih tentang Dajjal, matahari terbit dari barat, munculnya hewan-hewan melata, turunnya kembali Isa bin Maryam pada akhir zaman, dan lain-lain sebagaimana difirman Allah :
Katakanlah: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan [Surat An Naml :65]
Katakanlah: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?” Maka apakah kamu tidak memikirkan (nya)? [Surat Al An’am:50]
Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”. [Surat Al A’raf:188]
Ayat serupa dalam Al Qur’an banyak sekali. Sungguh benar telah diriwayatkan dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam beberapa hadits yang menyatakan bahwa beliau tidak mengetahui hal yang ghaib, diantaranya adalah jawaban beliau kepada malaikat jibril ketika ditanya:
Kapan Kiamat itu?” Beliau bersabda: ”Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya.”
Beliau kemudian bersabda:
Lima perkara yang hanya Allah menetahuinya. ”Kemudian beliau membaca firman Allah:
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan,…..[Surat luqman:34]
[Bukhari no.50 Kitabul Iman; Muslim no.9 Kitabul Iman dari Abu Hurairah]
Selain itu ketika Aiysah difitnah dengan tuduhan palsu, yakni berzina, Nabi Shalallahu alaihi wa sallam tidak mengetahui kebenaran kesucian Aisyah kecuali setelah turunnya wahyu kepada beliau pada surat An Nuur.
Contoh lain, tatkala ‘Asiyah hilang pada salah satu perjalanan pulang perang,Nabi Shalallahu alaihi wa sallam tidak mengetahui tempatnya sehingga beliau megirim sejumlah orang untuk mencarinya, tetapi mereka tidak menemukannya. Tatkala unta Aiysah berdiri orang-orang menemukan ‘Aisyah dibawah untanya. Inilah sedikit contoh dari banyak kasus yang terdapat dalam hadits-hadits tentang ketidaktahuan Nabi Shalallahu alaihi wa sallam tentang hal ghaib.
Anggapan sebagian golongan sufi bahwa nabi Shalallahu alaihi wa sallam mengetahui hal-hal ghaib dan hadirnya beliau ditengah-tengah mereka diwaktu pesta peringatan Maulid Nabi, dan lain-lain adalah anggapan batil yang tidak punya dsar apapun. Hal ini muncul pada mereka karena kebodohan mereka dalam memahami Al Qur’an, Sunnah nabi Shalallahu alaihi wa sallam ,dan pegangan kaum salaf.
Kita mohon kepada Allah supaya kita dan segenap kaum muslimin selamat dari cobaan ajaran mereka yang sesat dan juga supaya kita dan mereka diberi petunjuk ke jalan yang lurus.Sungguh Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan do’a.
Oleh Syaikh Bin Baz
Al Mujaahid no.66; tahun ke-3 Muharram no.33 dan shafar no.34.
Sumber : http://al-uyeah.blogspot.com/2013/11/apakah-rosulullah-mengetahui-perkara.html
Dapatkan poster2 dakwah keren lainnya Like >> Al-Uyeah | follow https://twitter.com/Al_Uyeah <<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar