FAKTA MAULID
Seorang penceramah berkata dalam perayaan maulid :
"Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad, marilah kita jadikan
peringatan ini sebagai momentum untuk senantiasa meneladani
sunnah-sunnah Nabi Muhammad..."
Jama'ah : "ustadz, maap menyela dikit. Mau tanya, apa betul peringatan Maulid Nabi ntu sunnah Rosul..??"
Penceramah : "Ya bukan seh. Tapi kan ini baik (hasanah) pak.."
Jama'ah : "Tapi ustadz tadi bilang kalo Melalui peringatan Maulid Nabi
Muhammad, marilah kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk
senantiasa meneladani sunnah-sunnah Nabi Muhammad, tapi kata ustadz
Maulid Nabi bukan sunnah Rosul. Mau meneladani sunnah yang mana ustadz,
lha wong sampean justru demen yang bukan sunnah Rosul. Ah ustadz nih,
gak konsisten.."
Penceramah : "Tuink tuink.."
_______________http://khansa.heck.in/fakta-maulid.xhtml
FAKTA MAULID :
[1] Ketika kita memperbincangkan masalah Maulid, antara pro, kontra,
dan tawaqquf [no pro no kontra just nyimax], biasanya ada yang nyeletuk :
"Hare gene masih ributin Maulid ?? Hadeehh...."
Padahal.. Yang ribut atau yang paling ribut atau yang tukang ribut
adalah teman-teman yang Maulid-an, terutama di Kuburan Keramat..
[2] Maulid itu, sekali lagi, adalah bid'ah hasanah !! (kata mereka).
Bid'ah = Mengada-ada dalam agama = Jelek
Hasanah = Bagus
Jelek tapi bagus ?? Kontradiktif, gak ??
Nah.. Biar tidak berbenturan, kita simpulkan bahwa :
Bid'ah Hasanah = Jelek Yang Dibagus-bagusi
Jadi : "Maulid Nabi adalah kejelekan yang dibagus-bagusi, atau yang
dianggap bagus atau YANG BISA DIGANTI namanya supaya terkesan bagus."
[3] Maulid itu menciptakan 'keberkahan' tersendiri. Dan ini relatif
menguntungkan bagi para penjual kopiah, biji tasbih, CD, dan peniaga
lainnya. Tapi, yang paling diuntungkan tentu saja para pebisnis
religius, baik itu ustadz / habib / kyai / ulama yang menjadikan Maulid
ladang meraup keuntungan finansial atau pamor, baik dengan cara menitip
nomor rekening, atau menggelar acara yang requiring sumbangan atau infaq
[baca: iuran faqsa] bagi pengikutnya..
Tak ketinggalan.. Juga
para penjaga kuburan keramat. Mereka akan gagah di malam Maulid-an.
Sebentar lagi duit mengalir deras. Kalau perlu, main tipu-tipu sedikit,
baik dengan cara menaruh kendi, bejana, atau semacamnya berisi air
kembang, mengklaim keberkahan, atau jualan kitab kecil wiridan yang
dibisniskan. Berkah, bukan ??
[4] Maulid itu bahasa ndeso-nya :
"BIRTHDAY". Demi Birthday, banyak yang rela safar, bahkan sampai jauh
gak masalah.. Tapi, demi shalat jama'ah yang jelas diperintahkan,
sedikit sekali. Memang.. Kalau yang namanya bid'ah terangkat, sunnah
bakal turun.. Bahkan yang wajib pun tak jarang ikutan turun..
Maulid ?? Napa gak pakai lilin sekalian ?? Nanti jam 12 malam tiup lilin bareng2.. Kan BIRTHDAY ??
[5] Tidak dipungkiri lagi, bahwa mafsadat dan madharat banyak sekali
terkandung dalam perayaan Maulid. Tapi, masa bodoh lah dengan yang
namanya bid'ah, syirik, tasyabuh, khurafat, dan lainnya. Yang penting :
having fun, bisa keluar rumah, rame-rame nongkrong, makan-makan, dan
tentu saja : "Cinta Nabi"
Cinta Nabi ????
Cinta Nabi
tapi ternyata tidak cinta sunnah Nabi. Saking cintanya terhadap Nabi,
dan tidak cintanya pada sunnah Nabi, akhirnya melakukan bid'ah hasanah..
[6] Dalih Nabi berpuasa hari Senin, dikatakan sebagai perayaan hari kelahiran Nabi. Emeng keseng !!
Lucunya :
a. Kawan-kawan pro-Maulid tidak pernah menyinggung masalah puasa Senin-Kamis..
b. Kenapa tidak pada Maulid-an setiap hari Senin ?? Kok cuma setahun sekali ?? Hayooo kenapa ??
Oh iya, saya lupa, namanya juga Hari Ulang Tahun.
[7] Dikatakan, kita yang mempermasalahkan Maulid dan bid'ah, adalah pemecah belah !!
Padahal.. Ada "teori" begini :
"Sesuatu yang asalnya mulus, pecah disebabkan kedatangan sesuatu yang memecahkannya setelah kemulusannya."
Syariat Islam asalnya mulus dan murni.. Lalu datanglah bid'ah yang
menggores kemulusannya. Pelaku bid'ah lah yang menjadikannya tergores
dan terpecah-belah..
Syariat Islam asalnya tidak mengenal
perayaan Maulid Nabi. Lalu.. Latanglah Maulid Nabi, sesuatu yang baru.
Dengan kedatangannya, protes di sana-sini. Disebabkan Maulid, perpecahan
terjadi..
Nah lho.. Siapa sebenernya yang pemecah belah ????
[8] Jika satu keburukan dilakukan, ditakutkan bercabang dan melahirkan keburukan baru. Dan itulah yang terjadi pada Maulid..
Maulid itu buruk.. eehh... Hasanah dink Lalu tumbuhlah amalan-amalan baru lainnya :
Seperti wiridan bareng2, bahkan seringnya di depan kuburan keramat..
Karena tidak puas wiridan di atas tanah dan tikar, akhirnya kuburannya dibuat seperti kamar pengantin dan berlantai kinclong..
Tidak puas hanya wiridan bareng2, didatangkanlah gendang dan rebana..
Tidak puas dengan itu, dibawalah speaker dan sound system..
Tak puas dengan musiknya, lalu ditambah badan goyang2, joget2..
Tidak puas dengan itu, lama-lama saya yakin :
Kalian bisa jadi akan jadi seperti orang gila..
Dan bukan sebuah hot news jika seorang sufi bertingkah selayaknya orang gila dan kehilangan akal..
Bahkan Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan :
"Aku tidak pernah melihat seorang shufi yang berakal. Seorang yang
telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali
akalnya." (Lihat Mukhalafatush Shufiyah lil Imam Asy-Syafi’i 9 hal.
13-15)
Baca disini ttg apa kata para ulama ttg sufi : http://khansa.heck.in/celaan-para-ulama-terhadap-shufiyah.xhtml
[9] Sebagian peraya Maulid tidak tahu apa-apa.. Sebagian tidak mau tahu
apa-apa.. Sebagian tahu tapi berkata : "Trus.. Lo mau apa ??" Sebagian
sudah tahu tapi tak peduli apa-apa.. Dan semoga Allah memberi petunjuk
pada semuanya, tak terkecuali kita..
[10] Maulid itu adalah
bentuk Natal dengan cover Islami. Jikalau Natal dinamai Maulid, maka
sah-sah saja. Atau bahkan nama Maulid lebih cocok untuk Natal. Karena
keduanya sama-sama :
"Memperingati/merayakan Hari Lahir Nabi"
Lucunya, sebagian ulama tarikh [sejarah] tidak menyatakan Nabi lahir
tanggal 12 Rabi'ul Awwal. Dan... Beliau wafat kapan, btw ?? Baca ini : http://khansa.heck.in/maulid-nabi-merayakan-kelahiran-atau-kem.xhtml
Maulid itu adalah bentuk Natal dengan cover Islami. Masalah buat umat Islam ?? MASALAH
Wallahu Ta'ala A'lam Bish showaab..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar