12 cara menjadi anak emas BOS

Sikap bos biasa-biasa saja, nyaris cuwek atau malah dia tidak mengetahui keberadaan Anda? Anda perlu merebut perhatian atasan agar kerja nyaman, karir pun lancar. Berikut ini Tips 12 cara menjadi anak emas bos:
1. Be The First, Be Fast. Selama ini Anda menjadi orang yang on-time menyelesaikan tugas. Itu mungkin sudah biasa. Mulai hari ini, serahkan tugas sebelum jatuh deadline. Jika pekerjaan Anda selalu datang on-time bersamaan dengan yang lain, besar kemungkinan atasan akan memandang Anda sebagai anak buah yang nilainya rata-rata. Biasa saja. Sebaliknya, jika pekerjaan Anda kontinyu datang lebih awal, atasan pasti akan notice pada Anda. Meski begitu kualitas pekerjaan juga perlu diperhatikan. Jangan sampai terjadi pekerjaan datang duluan, tapi perlu direvisi beberapa kali. Itu sih sama juga bohong.
2. Pekerjaan Ekstra. Jangan sungkan mengajukan diri menjadi volenteer untuk pekerjaan-pekerjaan di luar job desc. Mintalah pada atasan untuk mengikutsertakan Anda pada proyek lain, meski mungkin pekerjaan tersebut tidak terlalu menantang. Setidaknya, atasan akan melihat Anda sebagai orang yang bisa diandalkan dan tidak pilih-pilah pekerjaan. Jika suatu waktu ia membutuhkan orang untuk proyek penting secra otomatis nama Andalah yang terekam dalam ingatannya. “Oh, yang kemarin membatu saya membuat maket itu ya?”
3. Back-up Plan. Jangan fokus pada penyelesaian tugas saja, tapi buat juga rencana cadangan bila ada maslaah yangmuncul. Biasakan membuat rencana A, B dan C. Sehingga, ketika masalah timbul mendadak da orang sibuk memikirkan jalan keluarnya, Anda telah mampu memberikan alternatif solusi. Ingat, kesempatan selalu datang pada mereka yang telah siap menerimanya. Dan setiap pekerja yang selalu siap untuk kondisi apapun, akan selalu mendapat banyak perhatian.
4. Beredar. Atasan tidak bisa memberi perhatian jika mereka tidak melihat Anda. Jadi, pastikan Anda tidak luput dari pandangan mereka. Keluarlah dari meja Anda. Pergilah di mana orang akan melihat Anda. Just show up! Jangan selalu duduk di belakang punggung orang lain. Ambilah kursi di depan saat rapat dan berbicaralah minimal 3 kali. Pada saat jam istrirahat, coba hang out ke tempat-tempat di mana para petinggi kantor biasa nongkrong. Sapalah mereka dengan senyum terbaik Anda. Jika mereka bertanya, sebutkan nama dan divisi Anda.
5. Punya Prinsip. Orang yang punya prinsip selalu menarik perhatian. Jangan mudah terbawa arus oleh pergulatan politik kantor. Do the right thing every time! Cepat atau lambat, reputasi atas integritas Anda akan membawa hasil yang menguntungkan. Anda akan dikenal sebagai orang yang memiliki integritas. Biar bagaimanapun, mereka yang punya etika dan moral yang baik tidak akan pernah out of style.
6. Cheer Up. Jadilah ‘miss cheerleader‘ di kantor -bagi Anda para wanita. Tidak peduli pekerjaan yang diberikan itu menyenangkan atau tidak, tunjukkan ekspresi yang menunjukan Anda menikamatinya. Di saat orang lain mungkin cemberut, Anda justru menerimanaya dengan wajah ceria. Semangat Anda ini tidak hanya akan membuat Anda yang termotivasi dan lebih produktif, tapi juga rekan-rekan lain. Jika ini terjadi, tentu saja akan mengundang perhatian atasan. Ia akan tahu siapa orang yang menularkan semangat itu pada orang di kantor.
7. Be Assertive. Mengikuti perintah atasan memang baik, tapi kalau sampai Anda dijulujki, “Yes Person” sepertinya tidak begitu asyik. Sesekali berbeda pendapat dengan atasan, tidak akan mebuat Anda dimutasi kok. Kalau Anda tidak setuu dengan pendapat atasan, katakan terus terang saja. Ungkapkan perndapat dari sudut pandanga Anda. Kemukakan apa yang Anda yakini benar. Jangan cepat mundur ketika Anda melihat si bos menunjukan sikap menolak. Menjadi asertif tidak lantas Anda menjadi keras kepala dan tidak mau menerima pendapat orang lain. Ini hanya soal bagaimana Anda mengutarakan opini Anda dengan penuh percaya diri dan membuat orang tertarik dengan pendapat Anda. Setidaknya meski ditolak, mereka mendengarkan dengan penuh perhatian.
8. Jual Diri. Jangan berharap ada orang lain yang suka rela menjadi pe-ar Anda. Semuanya tergantung prestasi Anda dan cara mempromosikan diri. ni tidak berarti Anda membual ke san kemari. Anda hanya perlu mencari orang tersebut yang akan menyampaikan pada atasan. Sekarang ini bukan zamannya lagi menyimpan rapat-rapat kesuksesan/kelebihan Anda.
9. Optimis. Orang biasanya malas mendekati mereka yang kerap mengeluh dan bicaranya yang suram-suram saja; tentang perusahaan yang bakal pailit, isu PHK, aduh pusing deh. Bukan apa-apa, Anda jadi ikut terbawa depresi. Sebaliknya, mereka akan mendekati pemimpin atau rekan yang bisa menenangkan, dengan menunjukan sikap positif tentang pekerjaan dan masa depan mereka. Meski situasi perusahaan sedang menurun, orang-orang yang berpikir positif dan optimis terhadap situasi apapun biasanya tidak dilupkan atasan.
10. Be The Best. Anda tidak perlu menjadi juara di semua bidang. Cukup menjadi hebat dalam satu hal. Temukan sesuatu yang dapat Anda lakukan dengan baik dibandingkan orang lain dan klaimlah itu sebagai kelebihan Anda. Mungkin Anda lemah dalam hal ketelitian, tapi otak Anda encer dalam mencari dan mengolah ide, kenapa Anda tidak asah kreativitas ANda tersebut? Atasan pasti akan mencari Anda. Sesekali Anda menancapkan reputasi itu dan terus menerus dipelihara, atasan tidak akan pernah mengabaikan Anda lagi.
11. Bawa Soluasi. “Aduh saya paling Bete kalau anak buah datang pada saya dengan membawa masalah dan mengahrapkan saya mencari solusinya, “ kata Rina, manager marketing di sebuah perusahaan farmasi. Wajar jika para atasan bete dengan kejadian ini, urusan mereka sudah banyak. Jadi, sebelum Anda datang pada atasan dengan persoalan, sempatkan berpikir sekitar 10 menit untuk mencari solusi yang masuk akal dari masalah tersebut. Anda bisa mengatakan persoalannya seperrti apa, dan berilah masukan beberapa cara untuk menyelesaikan. Ini akan membuat atasan melihat Anda sebagai pembawa solusi bukan masalah.
12 Berani Tampil. Ambil bagian di dalam kegiatan-kegiatan informal seperti gathering, perayaan ulang tahun perusahaan dan sebagainya. Ikut dalam barisan kepanitiaan atau sekalian saja manjadi pengisi acaranya. Praktekkan apa yang sudah And apelajari di kursu vokal misalnya. Meski mungkn hanya tampil di ajang kantor, tapi ini kesempatan yang bagus membuat atasan mengenal Anda. Setidaknya ia tahu Anda mempunyai bakat lain di luar pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar